PROGRAM STUDI KESEHATAN THT-KL
SEJARAH
Sejarah Singkat Program Studi Kesehatan THT-KL
Tahun 1962 – 1972
Bagian/SMF THT FK unsri/RSUP Palembang baru digunakan sebagai sarana pendidikan kedokteran mulai tahun 1967 dengan dr. E. Wannee sebagai Pengajar dan Kepala Bagian merangkap sebagai Direktur RSUP Palembang. Sarana Bagian THT pada waktu itu masih sangat minim sekali. Masih belum mempunyai bangsal rawat dan kamar bedah.
Tahun 1969 dengan pensiunnya Pejabat lama, dr. Adji Muslihuddin menjabat sebagai Kepala Bagian. Mulai diadakan penerimaan Residen untuk dididik menjadi Spesialis THT. Sarana mulai ditambah dengan adanya bangsal rawat dan kamar bedah secara sendiri. Hasil evaluasi Tim Konsortium Ilmu Kedokteran (CMS Team), Bagian THT FK Unsri/RSUP Palembang boleh mendidik Residen calon spesialis THT dengan “finishing touch” pada Fakultas Kedokteran Negeri yang diakui sebagai kategori I.
Tahun 1973 – 1983
Pada tahun 1974 mendapat tambahan 1 (satu) tenaga Spesialis THT, yaitu dr. N. Puar Syahnawi.
Pada tahun 1975 dr. Rahman Halim sebagai Residen pertama yang dididik di Bagian THT RSUP/FK Unsri menyelesai pendidikannya dan mendapat brevet keahlian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau tenaga tetap Bagian THT RS Tentara AK Gani Palembang.
Kemudian disusul pada tahun 1982 ada 2 (dua) dokter spesialis THT dr. Hanafi Zainuddin dan dr. A. Rivai Yasin yang telah mendapat brevet keahlian di FK UI Jakarta dan masih ada 3 (tiga) orang dokter residen yang sedang menjalani pendidikan lanjutan yaitu :
- dr. KMS. Bachtiar Assiddiqi di FK Unair
- dr. Zainani Djakfar di FK Unair
- dr. Fadjar Nawawi di FK UI
Pada tahun 1982 ( November ) Kepala Bagian THT FK Unsri/RSUP Palembang yang lama, yaitu dr. Adji Muslihuddin pindah ke Depkes Jakarta mendapat tugas baru dan sebagai gantinya ditunjuk dr. HN. Puar Syahnawi sebagai Kepala Bagian THT yang baru.
Tahun 1984 – 1994
Disamping itu residen yang sedang menyelesaikan pendidikannya akan dianjurkan mengambil pendidikan tambahan pada bidang-bidang khusus sehingga bisa mengembangkan Bagian THT FK Unsri/RSUP Palembang dengan tujuan dapat diakui sebagai Pusat Pendidikan Spesialis THT (PPDS I).
Kemudian disusul pada tahun 1984 – 1994 ada 4 (empat) orang dokter spesialis THT yang telah mendapat brevet, yaitu :
- Tahun 1984, dr. Halipah Mahyuddin mendapat brevet keahlian di FK Unair, Surabaya (dididik langsung di FK Unair, tanpa lewat pendidikan pendahuluan di FK Unsri).
- Tahun 1985, dr. Jusri Mahyuddin mendapat brevet keahlian di FK Unair, Surabaya.
- Tahun 1986, dr. Bachtiar Assiddiqi mendapat brevet keahlian di FK Unair, Surabaya.
- Tahun 1987, dr. Zainal Abidin mendpaat brevet keahlian di FK Unpad, Bandung.
Selain itu ada 6 (enam) dokter yang sedang menjalani pendidikan lanjutan tersebut adalah :
- Sofyan Effendi, di FK unair
- Emil Anwar, di FK UI
- Fajar Nawawi, di FK UI
- Yuniar Achirul, di FK Unair
- Zainani Djakfar, di FK Unair
- Abla Ghani, di FK Unair
Mendapat pendidikan tambahan memperdalam bidang otologi terutama operasi timpanoplastik di Bagian THT FK Unair.